Pohon Beringin depan balai Desa Sende |
Di
kaki gunung Ciremai ada sebuah pedukuhan namanya pedukuhan Gunung Pala,
disebelah selatan Lengkong yang termasuk wilayah Rajagaluh. Disitu Nyi Mawas
dan seorang anaknya berada. Tentunya Nyi Mawas sayang kepada anaknya yang
satu-satunya itu Kemanapun Nyi Mawas pergi selalu anaknya dibawa serta
seolah-olah tidak mau lepas dengan anaknya.
Ketika anaknya menginjak masa remaja dalam hatinya mampunyai keinginan untuk mandiri dan mencari pengalaman lain diluar kehidupan sehari-harinya di Pedukuhan Gunung Pala. Diberanikannya berbicara memohon ijin kepada ibunya, tentang keingnannya itu. Akan tetapi ibunya melarang anaknya peregi meninggalkan pedukuhannya dan meninggalkan ibunya pula. Karena keinginan yang sangat kuat, maka pada suatu, tanpa pamit kepada ibunya pergilah anaknya itu meninggalkan ibunya.
Sepeninggalan
anaknya, Nyi Mawas merasa kehilangan, seolah kehidupannya kosong tiada
pegangan. Dengan hati gunda dicarinya anaknya itu, langkah kakinya membawahnya
pergi meninggalkan Pedukuhan Gunung Pala menuju arah utara menurut kata
hatinya.
Lama
sudah Nyi Mawas berjalan, lupa makan juga lupa tidur, yang ada dibenaknya
hanyalah bayangan anaknya, ingin rasanya segera berjumpa dengan anaknya. Dalam
perjalanan dengan tenaga yang loyo dan berjalan dengan kaki tertatih-tatih
dikuatkannya untuk berjalan. Karena sangat lelahnya Nyi Mawas menghentikan
perjalanannya, istirahat dan “nyender” di bawah pohon serut sambil melakukan
tapa.
Orang-orang
sekitarnya pada geger karena ada seorang wanita “nyender” berhari-hari tidak
mau bangun. Dari mulut ke mulut penduduk setempat mengatakan “ ada orang
nyender……, ada orang nyender……….”, maka daerah itu disebutlah Pedukuhan
Sende.
Wong dagang bongko tahun 1955 |
Tanpa ada yang tahu, Nyi Mawas meninggalkan tempat istirahatnya dan meneruskan perjalanan ke arah utara, yaitu ke Sukudana Kebupaten Indramayu. Di Sukanda Nyi Mawas menemui ketenangan dalam hidupnya dan bersuamikan peduduk setempat. Mempunyai keturunan seorang putri bernama Nyi Saritem / Nyi Item. Sampai akhir hayatnya Nyi Mawas dikuburkan di Sukanada.
Nama-nama
Kepala Desa Sende / Kuwu yang pernah menjabat :
1. Ki Martani : 1950 – 1962
2. Kadug : 1962 – 1972
3. Basari : 1972 – 1980
4. Aspilin : 1980 – 1990
5. Madkari : 1990 – 1999
6. Wira : 1999 –2007
7. Sudarso : 2007 – Sampai sekarang
Baca
juga Profil Desa Sende
Lihat Maps Desa Sende
Tidak ada komentar:
Posting Komentar