Kemungkinan
manusia pernah memasuki zaman nuklir lebih dari 6000 tahun yang lalu. Peradaban
Atlantis di barat, dan dinasti Rama di Timur diperkirakan berkembang dan mengalami
masa keemasan antara tahun 30000 SM hingga 15000 SM.
Naskah
kuno Hinduisme mengenai Ramayana & Bharatayudha mengenai dinasti Rama kuno,
dan bukti arkeologi mengenai peradaban Monhenjo-Daroo, Easter Island dan
Pyramid Mesir maupun Amerika Selatan
Masa
sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa pra sejarah dan peradaban Sumeria
dianggap peradaban tertua didunia. Akan tetapi selama ini terdapat berbagai
diskusi, teori dan penyelidikan mengenai kemungkinan bahwa dunia pernah
mencapai sebuah peradaban yang maju sebelum tahun 4000 SM.
Atlantis
memiliki wilayah mulai dari Mediteranian hingga Pegunungan Andes di seberang
Samudra Atlantis sedangkan Dinasti Rama berkuasa di bagian Utara
India-Pakistan-Tibet hingga Asia Tengah. Peninggalan Prasasti di Indus, Mohenjo
Daroo dan Easter Island (Pasifik Selatan) hingga kini belum bisa diterjemahkan
dan para ahli memperkirakan peradaban itu berasal jauh lebih tua dari peradaban
tertua yang selama ini diyakini manusia (4000 BC). Beberapa naskah Wedha dan
Jain yang antara lain mengenai Ramayana dan Mahabharata ternyata memuat bukti
historis maupun gambaran teknologi dari Dinasti Rama yang diyakini pernah
mengalami zaman keemasan dengan tujuh kota utamanya ‘Seven Rishi City’ yg salah
satunya adalah Mohenjo Daroo (Pakistan Utara).
Epos
Mahabarata mengisahkan konflik hebat keturunan Pandu dan Dristarasta dalam
memperebutkan takhta kerajaan. Menurut sumber yang saya dapatkan, epos ini
ditulis pada tahun 1500 SM. Namun fakta sejarah yang dicatat dalam buku
tersebut masanya juga lebih awal 2.000 tahun dibanding penyelesaian bukunya.
Artinya peristiwa yang dicatat dalam buku ini diperkirakan terjadi pada masa
±5000 tahun yang silam.
Buku
ini telah mencatat kehidupan dua saudara sepupu yakni Kurawa dan Pandawa yang
hidup di tepian sungai Gangga meskipun akhirnya berperang di Kurukshetra. Namun
yang membuat orang tidak habis berpikir adalah kenapa perang pada masa itu
begitu dahsyat? Padahal jika dengan menggunakan teknologi perang tradisional,
tidak mungkin bisa memiliki kekuatan yang sebegitu besarnya.
Dalam
suatu cuplikan cerita dalam Epos Mahabarata dikisahkan bahwa bahwa Arjuna yang
gagah berani, duduk dalam Weimana (sarana terbang yang mirip pesawat terbang)
dan mendarat di tengah air, lalu meluncurkan Gendewa, semacam senjata yang
mirip rudal/roket yang dapat menimbulkan sekaligus melepaskan nyala api yang
gencar di atas wilayah musuh. seperti hujan lebat yang kencang, mengepungi
musuh, dan kekuatannya sangat dahsyat.
Dalam
sekejap, sebuah bayangan yang tebal dengan cepat terbentuk di atas wilayah
Pandawa, angkasa menjadi gelap gulita, semua kompas yang ada dalam kegelapan
menjadi tidak berfungsi, kemudian badai angin yang dahsyat mulai bertiup
wuuus..wuuus.. disertai dengan debu pasir. Burung-burung bercicit panik
seolah-olah langit runtuh, bumi merekah. Matahari seolah-olah bergoyang di
angkasa, panas membara yang mengerikan yang dilepaskan senjata ini, membuat
bumi bergoncang, gunung bergoyang, di kawasan darat yang luas, binatang-binatang
mati terbakar dan berubah bentuk, air sungai kering kerontang, ikan udang dan
lainnya semuanya mati. Saat roket meledak, suaranya bagaikan halilintar,
membuat prajurit musuh terbakar bagaikan batang pohon yang terbakar hangus.
Yang
membuat orang tidak habis pikir , sebenarnya senjata semacam apakah yang
dilepaskan Arjuna dengan Weimana-nya itu? Jika akibat yang ditimbulkan oleh
senjata Arjuna bagaikan sebuah badai api, maka akibat serangan yang diciptakan
oleh bangsa Alengka juga merupakan sebuah ledakan nuklir dan racun debu
radioaktif.
Gambaran
yang dilukiskan pada perang dunia ke-2 antara Rama dan Rahwana lebih membuat
orang berdiri bulu romanya dan merasa ngeri: pasukan Alengka menumpangi
kendaraan yang cepat, meluncurkan sebuah rudal yang ditujukan ke ketiga kota
pihak musuh. Rudal ini seperti mempunyai segenap kekuatan alam semesta,
terangnya seperti terang puluhan matahari, kembang api bertebaran naik ke
angkasa, sangat indah. Mayat yang terbakar, sehingga tidak bisa dibedakan, bulu
rambut dan kuku rontok terkelupas, barang-barang porselen retak, burung yang
terbang terbakar gosong oleh suhu tinggi. Demi untuk menghindari kematian, para
prajurit terjun ke sungai membersihkan diri dan senjatanya.
Banyak
spekulasi bermunculan dari peristiwa ini,diantaranya ada sebuah spekulasi baru
dengan berani menyebutkan bahwa perang Mahabarata adalah semacam perang
NUKLIR!!
Tapi,
benarkah demikian yang terjadi sebenarnya? Mungkinkah jauh sebelum era modern
seperti masa kita ini ada sebuah peradaban maju yang telah menguasai teknologi
nuklir? Sedangkan masa sebelum 4000 SM dianggap sebagai masa prasejarah dimana
peradaban Sumeria dianggap peradaban tertua didunia tidak ditemukan kemajuan
semacam ini?
Dari
hasil riset dan penelitian yang dilakukan ditepian sungai Gangga di India, para
arkeolog menemukan banyak sekali sisa-sisa puing-puing yang telah menjadi batu
hangus di atas hulu sungai.
Batu
yang besar-besar pada reruntuhan ini dilekatkan jadi satu, permukaannya
menonjol dan cekung tidak merata. Jika ingin melebur bebatuan tersebut,
dibutuhkan suhu paling rendah 1.800 C. Bara api yang biasa tidak mampu mencapai
suhu seperti ini, hanya pada ledakan nuklir baru bisa mencapai suhu yang
demikian.
Di
dalam hutan primitif di pedalaman India, orang-orang juga menemukan lebih
banyak reruntuhan batu hangus. Tembok kota yang runtuh dikristalisasi, licin
seperti kaca, lapisan luar perabot rumah tangga yang terbuat dari batuan
didalam bangunan juga telah dikacalisasi. Selain di India, Babilon kuno, gurun
sahara, dan guru Gobi di Mongolia juga telah ditemukan reruntuhan perang nuklir
prasejarah. Batu kaca pada reruntuhan semuanya sama persis dengan batu kaca
pada kawasan percobaan nuklir saat ini.
Dari
berbagai sumber yang saya pelajari, secara umum dapat digambarkan berbagai
macam teori dan penelitian mengenai subyek ini memberikan beberapa bahan kajian
yang menarik.
Antara lain adalah:
Atlantis
dan Dinasti Rama pernah mengalami masa keemasan (Golden Age) pada saat yang
bersamaan (30000-15000 BC). Keduanya sudah menguasai teknologi nuklir. Keduanya
memiliki teknologi dirgantara dan aeronautika yang canggih hingga memiliki
pesawat berkemampuan dan berbentuk seperti UFO (berdasarkan beberapa catatan)
yang disebut Vimana (Rama) dan Valakri (Atlantis).
Penduduk
Atlantis memiliki sifat agresif dan dipimpin oleh para pendeta (enlighten
priests), sesuai naskah Plato. Dinasti Rama memiliki tujuh kota besar (Seven
Rishi’s City) dengan ibukota Ayodhya dimana salah satu kota yang berhasil
ditemukan adalah Mohenjo-Daroo. Persaingan dari kedua peradaban tersebut
mencapai puncaknya dengan menggunakan senjata nuklir.
relief jenis pesawat di Piramida Mesir |
Para
ahli menemukan bahwa pada puing-puing maupun sisa-sisa tengkorak manusia yang
ditemukan di Mohenjo-Daroo mengandung residu radio-aktif yang hanya bisa dihasilkan
lewat ledakan Thermonuklir skala besar. Dalam sebuah seloka mengenai
Mahabharata, diceritakan dengan kiasan sebuah senjata penghancur massal yang
akibatnya mirip sekali dengan senjata nuklir masa kini.
Beberapa
Seloka dalam kitab Wedha dan Jain secara eksplisit dan lengkap menggambarkan
bentuk dari ‘wahana terbang’ yang disebut ‘Vimana’ yang ciri-cirinya mirip
piring terbang masa kini. Sebagian besar bukti tertulis justru berada di India
dalam bentuk naskah sastra, sedangkan bukti fisik justru berada di belahan
dunia barat yaitu Piramid di Mesir dan Amerika Selatan.
Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Singkatnya segala penyelidikan diatas berusaha menyatakan bahwa umat manusia pernah maju dalam peradaban Atlantis dan Rama. Bahkan jauh sebelum 4000SM manusia pernah memasuki abad antariksa dan teknologi nuklir. Akan tetapi zaman keemasan tersebut berakhir akibat perang nuklir yang dahsyat hingga pada masa sesudahnya, manusia sempat kembali ke zaman primitif hingga munculnya peradaban Sumeria sekitar 4000 SM atau 6000 tahun yang lalu.
Perang
Bharatayuda. Para arkeolog terkemuka dunia telah sepakat bahwa perang besar di
Kuruksetra merupakan sejarah Bharatavarsa (sekarang India) yang terjadi sekitar
5000 tahun yang lalu. Sekarang para peneliti hanya ingin menentukan tanggal
yang pasti tentang peristiwa tersebut. Dari hasil pengamatan beserta
bukti-bukti ilmiah. Dari berbagai estimasi
Maka
dibuatlah suatu usulan peristiwa-peristiwa sebagai berikut:
* Sri Krishna
tiba di Hastinapura diprakirakan sekitar 28 September 3067 SM
* Bhishma pulang
ke dunia rohani sekitar 17 Januari 3066 SM
* Balarama
melakukan perjalanan suci di sungai Saraswati pada
bulan Pushya 1 Nov. 1, 3067
SM
* Balarama kembali dari
perjalanan tersebut pada bulan Sravana 12 Dec. 12, 3067 SM
* Gatotkaca terbunuh
pada 2 Desember 3067 SM.
Dan
banyak lagi penanggalan peristiwa-peristiwa penting sudah di kalkulasi.
Semoga bermanfaat,
Anda dapat mendownload video Mahabharata SUBTITLE INDONESIA di:
BalasHapushttp://freefullmoviesheart.blogspot.com/2014/04/movie-mahabharata-full-episode-subtile.html
Kitab Mahabhrata dan Ramayana adalah hadis nya Hindu di dalam kitab Weda terdapat di dalam Smerti dan wahyu- wahyu Weda disebut Sruti. Jadi Ramayana dan Mahabhrata adalah sejarah Hindu yang benar- benar terjadi dan tidak diragukan lagi, bukti-buktinya banyak sekali di India, silakan anda datang ke India (Weda adalah kebenaran).
BalasHapus