Keraton yang pernah ada di wilayah Cirebon


Beberapa Kerajaan dan keraton yang pernah ada di wilayah Cirebon antara lain, Kerajaan Indraprahasta, Keraton Carbon Girang, Keraton Singapura, Keraton Japura dan Keadipatian Palimanan dibawah Pemerintahan Keraton Rajagaluh.

1. Kerajaan Indraprahasta
 
Diperkirakan berdiri tahun 363 – 723 Masehi, lokasi keratonnya meliputi Desa Sarwadadi Kecamatan Sumber (sekarang). Wilayahnya meliputi Cimandung, Kerandon Cirebon Girang di Kecamatan Cirebon Selatan. Raja pertamanya Resi Santanu dari lembah Sungai Gangga, datang ke pulau Jawa sebagai pelarian setelah kalah perang melawan Dinasti Samudra Gupta dari kerajaan Magada.    

Resi Santanu menikahi Dewi Indari putri bungsu Rani Spati Karnawa Warman Dewi, Raja Slakanagara yang ibukota kerajaannya di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Wilayah kerajaan Indraprahasta diperkirakan sebelah Barat Cipunegara, sebelah Timur sungai Cipamali, sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Selatan tidak ada catatan yang jelas.

Raja-raja yang pernah berkuasa adalah :
 
1.   Prabu Resi Santanu Indraswara Sakala Kreta Buwana,
      memerintah tahun 363 – 398 M
2.   Prabu Resi Jayasatyanegara ( 398 – 421 )
3.   Prabu Resi Wiryabanyu, mertua dari Prabu Wisnuwarman ( 421 – 444 )
4.   Prabu Wama Dewaji ( 444 – 471 )
5.   Prabu Wama Hariwangsa ( 471 – 507 )
6.   Prabu Tirta Manggala Dhanna Giriswara ( 507 – 526 )
7.   Prabu Asta Dewa ( 526 – 540 )
8.   Prabu Senapati Jayanagranagara ( 540 – 546 )
9.   Prabu Resi Dharmayasa( 546 – 590 ),
      Masa lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tahun 571 M
10. Prabu Andabuwana, ( 590 – 636)
      Menjelang berakhir masa kekuasaannya Nabi Muhammad SAW.
      Wafat, sekitar tahun 632 M.
11. Prabu Wisnu Murti ( 636– 661 )
      Tentara Islam sudah membebaskan wilayah Palestina, Syiria, Irak,
      Mesir dan jauh sebelumnya Yaman sudah dalam kekuasaan Islam
      sejak menjelang wafatnya Nabi Muhammad SAW.
12. Prabu Tunggul Nagara ( 661 – 707 )
      Pada masa itu ekspedisi-ekspedisi damai Islam sudah sampai di Asia Tenggara
      khususnya Indonesia dan sampai ke China. TW. Arnold mengidentifikasikan
      Islam masuk ke Indonesia tahun 674 M.
13. Prabu Resi Padma Hari Wangsa ( 707 – 719 )
      Pada masanya kekhalifaan Bani Umayah terus menerus mengirimkan ekspedisi-
      ekspedisi dagang dan dakwah ke negeri-negeri timur, yakni China dan sekitarnya
      termasuk Indonesia khususnya Sumatera dan Jawa.
14. Prabu Wiratara ( 719 – 723 )
      Pada masa itu kekuasaan Islam dari segi geografis telah menjadi super state dan dari
      keunggulan militer telah menjadi super power. Lembaga pendidikan telah maju
      jauh meninggalkan Eropa dibawah peradaban Romawi dan Yunani.

Kerajaan Indraprahasta berakhir pada saat pemerintahan Pabu Wiratara yang dikalahkan Raja Sanjaya Haris dharma dari Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.

2. Keraton Carbon Girang
 
Keraton Carbon Girang berasal dari keraton Wanagiri, setelah runtuhnya Indraprahasta yang didirikan oleh Ki Ghedeng Kasmaya. Perubahan dari Wanagiri menjadi Carbon Girang setelah Ki Ghedeng Kasmaya memiliki anak pertama bernama Ki Ghedeng Carbon girang hasil perkawinannya dengan Ratna Kirana Puteri Prabu Gangga Permana.

Keraton Carbon Girang antara lain diperintah oleh :
1. Ratu Dewata yang juga disebut Ki Ghedeng Kasmaya.
2. Ki Ghedeng Carbon Girang

Berakhirnya Keraton Carbon Girang diperkirakan tahun 1445. Kemudian setelah Pangeran Walangsungsang diangkat menjadi Kuwu Carbon II dengan gelar Pangeran Cakrabuwana menggantikan Ki Danusela, tahun 1447, wilayah carbon Girang disatukan dibawah kekuasaan Kuwu Carbon II, pada tahun 1454 diangkat oleh Raja Pajajaran menjadi Tumenggung dengan gelar Sri Mangana.

3. Keraton Singapura
 
Singapura merupakan sebuah pemerintahan bawahan Galuh yang sejajar dengan Keraton Carbon Girang. Letak Keraton Singapura sekira empat kilometer utara Giri Amparan Jati (makam Sunan Gunung Jati sekarang), batas dan luas tidak jelas, tetapi ada perkiraan sebagai berikut ;
Sebelah Utara berbatasan dengan Surantaka,
Sebelah Barat berbatasan dengan Carbon Girang,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Keraton Japura,
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa Teluk Cirebon.

Pemimpin yang dikenal antara lain Surawijaya Sakti dan yang terakhir Ki Ghedeng Tapa atau Ki Jumajan Jati. Pada masa pemerintahan Ki Ghedeng Tapa itulah dibangun Mercusuar yang pertama oleh Laksamana Te Ho tahun 1415 Masehi. Mercusuar tersebut menjadi awal kebangkitan kegemilangan Pelabuhan Cirebon. Singapura telah berdiri sebelum Prabu Siliwangi naik tahta pada tahun 1428.

4. Keraton Japura
 
Japura berasal dari kata ” Gajahpura” berarti gerbang masuk keraton yang berlambang gajah. Keraton Japura adalah ibukota kerajaan Medang Kamulan di sebelah Timur Cirebon, pusat pemerintahan meliputi Desa Japura Kidul, Japura Lor dan Desa Astana Japura di Kecamatan Astana Japura, batas-batasnya meliputi ;
Sebelah Utara Laut Jawa,
Sebelah Selatan Desa Cibogo dan Desa Jatipiring,
Sebelah Barat Desa Mundu Pesisir dan Desa Suci,
Sebelah Timur Desa Gebang
Pemimpinnya yang terkenal adalah Amuk Marugul Sakti Mandra Guna.

5. Keadipatian Palimanan
 
Keadipatian Palimanan dibawah pemerintahan Raja Galuh, dipimpin oleh seorang Adipati bernama Arya Kiban. Pusat Keadipatian terletak di Pegunungan Kapur Gunung Kromong Kecamatan Palimanan sekarang, yang lebih dikenal dengan sebutan Banyu Panas, saat itu wilayahnya meliputi Kecamatan Ciwaringin dan Kecamatan Susukan. Masa Keadipatian berlangsung hingga tahun 1528, pada saat pecahnya perang terakhir di Gunung Gundul antara Palimanan melawan Carbon.


3 komentar:

  1. assalamuallaikuuummm.............. kesuwuuuuunn.......kaaang....??????

    BalasHapus
  2. Misteri dan fenomena kebangkitan cirebon terhadap umat manusia kian santer tapi misteri hanyalah misteri. Akhir dari mesteri adalah adanya misteri baru dan begitu terus selanjutnya

    BalasHapus