Beberapa Kerajaan dan
keraton yang pernah ada di wilayah Cirebon antara lain, Kerajaan Indraprahasta,
Keraton Carbon Girang, Keraton Singapura, Keraton Japura dan Keadipatian
Palimanan dibawah Pemerintahan Keraton Rajagaluh.
Resi Santanu menikahi Dewi Indari putri bungsu Rani Spati Karnawa Warman Dewi, Raja Slakanagara yang ibukota kerajaannya di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Wilayah kerajaan Indraprahasta diperkirakan sebelah Barat Cipunegara, sebelah Timur sungai Cipamali, sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Selatan tidak ada catatan yang jelas.
Raja-raja yang pernah berkuasa adalah :
Keraton Carbon Girang antara lain diperintah oleh :
1. Ratu Dewata yang juga disebut Ki Ghedeng Kasmaya.
2. Ki Ghedeng Carbon Girang
Berakhirnya Keraton Carbon Girang diperkirakan tahun 1445. Kemudian setelah Pangeran Walangsungsang diangkat menjadi Kuwu Carbon II dengan gelar Pangeran Cakrabuwana menggantikan Ki Danusela, tahun 1447, wilayah carbon Girang disatukan dibawah kekuasaan Kuwu Carbon II, pada tahun 1454 diangkat oleh Raja Pajajaran menjadi Tumenggung dengan gelar Sri Mangana.
Pemimpin yang dikenal antara lain Surawijaya Sakti dan yang terakhir Ki Ghedeng Tapa atau Ki Jumajan Jati. Pada masa pemerintahan Ki Ghedeng Tapa itulah dibangun Mercusuar yang pertama oleh Laksamana Te Ho tahun 1415 Masehi. Mercusuar tersebut menjadi awal kebangkitan kegemilangan Pelabuhan Cirebon. Singapura telah berdiri sebelum Prabu Siliwangi naik tahta pada tahun 1428.
1.
Kerajaan Indraprahasta
Diperkirakan berdiri tahun 363 – 723 Masehi, lokasi keratonnya meliputi Desa
Sarwadadi Kecamatan Sumber (sekarang). Wilayahnya meliputi Cimandung, Kerandon Cirebon
Girang di Kecamatan Cirebon Selatan. Raja pertamanya Resi Santanu dari lembah
Sungai Gangga, datang ke pulau Jawa sebagai pelarian setelah kalah perang
melawan Dinasti Samudra Gupta dari kerajaan Magada.
Resi Santanu menikahi Dewi Indari putri bungsu Rani Spati Karnawa Warman Dewi, Raja Slakanagara yang ibukota kerajaannya di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Wilayah kerajaan Indraprahasta diperkirakan sebelah Barat Cipunegara, sebelah Timur sungai Cipamali, sebelah Utara Laut Jawa, sebelah Selatan tidak ada catatan yang jelas.
Raja-raja yang pernah berkuasa adalah :
1. Prabu Resi Santanu Indraswara Sakala Kreta Buwana,
memerintah tahun 363 – 398 M
2. Prabu Resi Jayasatyanegara ( 398 – 421 )
3. Prabu Resi Wiryabanyu, mertua dari Prabu Wisnuwarman ( 421 – 444 )
4. Prabu Wama Dewaji ( 444 – 471 )
5. Prabu Wama Hariwangsa ( 471 – 507 )
6. Prabu Tirta Manggala Dhanna Giriswara ( 507 – 526 )
7. Prabu Asta Dewa ( 526 – 540 )
8. Prabu Senapati Jayanagranagara ( 540 – 546 )
9. Prabu Resi Dharmayasa( 546 – 590 ),
Masa lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tahun 571 M
memerintah tahun 363 – 398 M
2. Prabu Resi Jayasatyanegara ( 398 – 421 )
3. Prabu Resi Wiryabanyu, mertua dari Prabu Wisnuwarman ( 421 – 444 )
4. Prabu Wama Dewaji ( 444 – 471 )
5. Prabu Wama Hariwangsa ( 471 – 507 )
6. Prabu Tirta Manggala Dhanna Giriswara ( 507 – 526 )
7. Prabu Asta Dewa ( 526 – 540 )
8. Prabu Senapati Jayanagranagara ( 540 – 546 )
9. Prabu Resi Dharmayasa( 546 – 590 ),
Masa lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tahun 571 M
10. Prabu Andabuwana,
( 590 – 636)
Menjelang berakhir masa kekuasaannya Nabi Muhammad SAW.
Wafat, sekitar tahun 632 M.
11. Prabu Wisnu Murti ( 636– 661 )
Wafat, sekitar tahun 632 M.
11. Prabu Wisnu Murti ( 636– 661 )
Tentara Islam sudah membebaskan wilayah Palestina, Syiria, Irak,
Mesir dan jauh sebelumnya Yaman sudah dalam kekuasaan Islam
sejak menjelang wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Mesir dan jauh sebelumnya Yaman sudah dalam kekuasaan Islam
sejak menjelang wafatnya Nabi Muhammad SAW.
12. Prabu Tunggul
Nagara ( 661 – 707 )
Pada masa itu ekspedisi-ekspedisi damai Islam sudah sampai di Asia Tenggara
khususnya Indonesia dan sampai ke China. TW. Arnold mengidentifikasikan
Islam masuk ke Indonesia tahun 674 M.
khususnya Indonesia dan sampai ke China. TW. Arnold mengidentifikasikan
Islam masuk ke Indonesia tahun 674 M.
13. Prabu Resi Padma
Hari Wangsa ( 707 – 719 )
Pada masanya kekhalifaan Bani Umayah terus menerus mengirimkan ekspedisi-
ekspedisi dagang dan dakwah ke negeri-negeri timur, yakni China dan sekitarnya
termasuk Indonesia khususnya Sumatera dan Jawa.
ekspedisi dagang dan dakwah ke negeri-negeri timur, yakni China dan sekitarnya
termasuk Indonesia khususnya Sumatera dan Jawa.
14. Prabu Wiratara (
719 – 723 )
Pada masa itu kekuasaan Islam dari segi geografis telah menjadi super state dan
dari
keunggulan militer telah menjadi super power. Lembaga pendidikan telah maju
jauh meninggalkan Eropa dibawah peradaban Romawi dan Yunani.
Kerajaan
Indraprahasta berakhir pada saat pemerintahan Pabu Wiratara yang dikalahkan
Raja Sanjaya Haris dharma dari Kerajaan Mataram di Jawa Tengah.
2.
Keraton Carbon Girang
Keraton Carbon Girang berasal dari keraton Wanagiri, setelah runtuhnya
Indraprahasta yang didirikan oleh Ki Ghedeng Kasmaya. Perubahan dari Wanagiri
menjadi Carbon Girang setelah Ki Ghedeng Kasmaya memiliki anak pertama bernama
Ki Ghedeng Carbon girang hasil perkawinannya dengan Ratna Kirana Puteri Prabu
Gangga Permana.
Keraton Carbon Girang antara lain diperintah oleh :
1. Ratu Dewata yang juga disebut Ki Ghedeng Kasmaya.
2. Ki Ghedeng Carbon Girang
Berakhirnya Keraton Carbon Girang diperkirakan tahun 1445. Kemudian setelah Pangeran Walangsungsang diangkat menjadi Kuwu Carbon II dengan gelar Pangeran Cakrabuwana menggantikan Ki Danusela, tahun 1447, wilayah carbon Girang disatukan dibawah kekuasaan Kuwu Carbon II, pada tahun 1454 diangkat oleh Raja Pajajaran menjadi Tumenggung dengan gelar Sri Mangana.
3.
Keraton Singapura
Singapura merupakan sebuah pemerintahan bawahan Galuh yang sejajar dengan
Keraton Carbon Girang. Letak Keraton Singapura sekira empat kilometer utara
Giri Amparan Jati (makam Sunan Gunung Jati sekarang), batas dan luas tidak
jelas, tetapi ada perkiraan sebagai berikut ;
Sebelah Utara berbatasan dengan Surantaka,
Sebelah Barat berbatasan dengan Carbon Girang,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Keraton Japura,
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa Teluk Cirebon.
Sebelah Utara berbatasan dengan Surantaka,
Sebelah Barat berbatasan dengan Carbon Girang,
Sebelah Selatan berbatasan dengan Keraton Japura,
Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa Teluk Cirebon.
Pemimpin yang dikenal antara lain Surawijaya Sakti dan yang terakhir Ki Ghedeng Tapa atau Ki Jumajan Jati. Pada masa pemerintahan Ki Ghedeng Tapa itulah dibangun Mercusuar yang pertama oleh Laksamana Te Ho tahun 1415 Masehi. Mercusuar tersebut menjadi awal kebangkitan kegemilangan Pelabuhan Cirebon. Singapura telah berdiri sebelum Prabu Siliwangi naik tahta pada tahun 1428.
4.
Keraton Japura
Japura berasal dari kata ” Gajahpura” berarti gerbang masuk keraton yang
berlambang gajah. Keraton Japura adalah ibukota kerajaan Medang Kamulan di
sebelah Timur Cirebon, pusat pemerintahan meliputi Desa Japura Kidul, Japura
Lor dan Desa Astana Japura di Kecamatan Astana Japura, batas-batasnya meliputi
;
Sebelah Utara Laut Jawa,
Sebelah Selatan Desa Cibogo dan Desa Jatipiring,
Sebelah Barat Desa Mundu Pesisir dan Desa Suci,
Sebelah Timur Desa Gebang
Pemimpinnya yang terkenal adalah Amuk Marugul Sakti Mandra Guna.
Sebelah Utara Laut Jawa,
Sebelah Selatan Desa Cibogo dan Desa Jatipiring,
Sebelah Barat Desa Mundu Pesisir dan Desa Suci,
Sebelah Timur Desa Gebang
Pemimpinnya yang terkenal adalah Amuk Marugul Sakti Mandra Guna.
5.
Keadipatian Palimanan
Keadipatian Palimanan dibawah pemerintahan Raja Galuh, dipimpin oleh seorang
Adipati bernama Arya Kiban. Pusat Keadipatian terletak di Pegunungan Kapur
Gunung Kromong Kecamatan Palimanan sekarang, yang lebih dikenal dengan sebutan
Banyu Panas, saat itu wilayahnya meliputi Kecamatan Ciwaringin dan Kecamatan
Susukan. Masa Keadipatian berlangsung hingga tahun 1528, pada saat pecahnya
perang terakhir di Gunung Gundul antara Palimanan melawan Carbon.
assalamuallaikuuummm.............. kesuwuuuuunn.......kaaang....??????
BalasHapusWlkmslm,,,,,enggih sami"
HapusMisteri dan fenomena kebangkitan cirebon terhadap umat manusia kian santer tapi misteri hanyalah misteri. Akhir dari mesteri adalah adanya misteri baru dan begitu terus selanjutnya
BalasHapus