Desa Bringin adalah salah satu desa dalam
wilayah kecamatan Ciwaringin, kabupaten daerah tingka II Cirebon Luas wilayah
desa Bringin 226,478 Ha. Dengan mata pencaharian penduduk mayoritas petani, dan
beragama islam.
Konon, setelah perang kedongdong berakhir, 40 orang Ki Gede yang ikut berperang akan kembali ke tempat asal masing-masing. Dalam perjalanan pulang mereka beristirahat.
Mereka bernaung di bawah pohon bringin yang rindang, dan karena kelelahan mereka tertidur dengan lelapnya. Ketika mereka bangun, ada aura tanpa ujud yang mengatakan bahwa orang yang datang ke tempat itu disebut KI Gede Bringin. Orang yang pertama datang adalah Ki Gede Srangin di kenal dengan sebutan Ki Gede Bringin.
Setelah bangun dari tempat tidur itu, ke
empat puluh Ki Gede merasa haus dan ingin minum. Mereka akan mencari air untuk
minum namun di cegah oleh Ki Gede Srangin, kemudian ki Gede Serangin
menancapkan golok jimatnya yang bernama bandawasa ke tanah. Dari tancapan golok
bandawasa, tanah itu keluar air. Mereka minum untuk menghilangkan dahaganya.
Tempat keluar air itu akhirnya menjadi sebuah sumur yang disebut “sumur kedokan wungu”
- Kedokan artinya telaga
- Wungu artinya bangunan (tangi – Bhs. Jawa), yaitu para Ki Gede bangun dari tidurnya.
- Kedokan artinya telaga
- Wungu artinya bangunan (tangi – Bhs. Jawa), yaitu para Ki Gede bangun dari tidurnya.
Sumur kedokan wungu terletak di sebelah utara
desa bringin yang sekarang, ± 100 meter, di dalam sumur tersebut dulunya
terdapat belut putih, ikan gabus pitak, ikan lele yang hanya ada kepalanya dan
duri serta ekornya saja (tanpa ada dagingnya), dan kadang-kadang muncul bulus
putih yang katanya bulus itu berasal dari Telaga Remis Cikarang,
Ke empat puluh Ki Gede, yaitu Ki Gede Srangin
beserta kawan-kawannya pergi ke Kedongdong untuk membuat batas tanah. Batas
tanah tersebut akhirnya disebut Rajeg Kedongdong, yang sekarang membatasi
wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Indramayu.
Setelah itu Ki Gede Bringin mengubur jimatnya yang
bernama golok Bandawasa di Kedongdong, tempat tersebut sekarang disebut Ki
Buyut Bandawasa. Kemudian ki Gede Srangin kembali ke tempat Sumur Kedokan Wungu
dan disana membangun padukuhan. Padukuhan itu sekarang adalah Desa Bringin.
Apakah sekarang Masih ada, 40 Rumah Ki Gede nya di daerah Bringin.
BalasHapus