Lanjutan artikel dari Makhluk Penghuni Bumi Sebelum Manusia (Bag. I)
Banul
Jaan yang pintar yang telah melarikan diri bersembunyi di pulau-pulau yang
kecil beriklim tropis. Seperti untuk saat ini bersembunyi di wilayah Indonesia
karena negaranya berpulau. Untunglah yang bersembunyi ini selamat walaupun
tidak mempunyai kerajaan lagi, karena kerajaan mereka hancur luluh.
Sedangkan Bangsa Jin yang lemah,
mereka di beri kebebasan untuk hidup. Mereka hidup damai dan tenang dengan
terlepasnya bangsa Banul Jan yang lebih kuat dan sombong. Walaupun mereka
dibantai, akan tetapi dari sebagian golongan yang masih kuat dan sombong
bersembunyi dari incaran para Penghuni Pertama. Mereka selalu berpatroli
mengitari bumi untuk mengetahui keberadaan para Banul Jan yang durhaka untuk
melawan kepada Tuhan. Banul Jan yang pintar pandai sekali berkamuflase sesuai
dengan kepandaian mereka yang mengubah bentuk apapun itu. Kebanyakan mereka
berubah bentuk menyerupai hewan di masa itu dan juga menyerupai tumbuh-tumbuhan
yang rimbun.
Pada waktu Banul Jan yang durhaka dihukum oleh Tuhan Semesta Alam, Iblis ketika itu melihat mereka dari singgasananya yaitu di luar alam semesta. Dia melihat bangsanya yang telah dibantai. Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat. Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makhluk Tuhan.
DINASTI kerajaan para Banul Jan telah hancur dan musnah. Mereka terpecahbelah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Banul Jan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka ditentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat.
Selama ribuan tahun itu, para Banul Jan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beribu-ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang dibandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh.
Bangsa Jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama.
Iblis saat ini adalah golongan Banul
Jan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang
berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan
penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada
zamannya.
Iblis mengetahui kejadian ini karena dia pandai meramal dan berhitung apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat karena dialah Raja dari segala Raja Jin.
Ketika dia sedang meramal untuk masa
depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Tuhan dan Penghuni
Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai dan yang dia
ketahui nantinya seperti apa, maka Iblis turun ke bumi untuk melihat Delapan
Kerajaan Banul Jan di bumi yang telah hancur. Dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di bumi.
Mulai saat itu yang dinantikannya
yaitu ketika kakinya menginjakkan ke bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta
kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan Makhluk-Nya. Dia
merasa bangga di muka bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang
nantinya dapat dijadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam
tanpa sepengetahuan Tuhan dan Penghuni Pertama, Iblis membuat kerajaan baru di
muka bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar
dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan
Maha Tahu.
Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh Jin di muka bumi baik itu Jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi dipertanyakan. Sampai Jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa Jin tunduk dan takluk di hadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis kesohor sebagai keturunan Banul Jan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa Jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh Jin menjadi kerajaan Jin yang baru di muka bumi.
Karena kerajaan di surga kosong, maka Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi untuk menggantikan Iblis sebagai Raja Baru. Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa Jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk bumi. Karena Iblis tidak terima dengan keputusan Tuhan, maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam.
Seketika
itu bangsa Jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan yang pertama
menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan
yang sangat besar. Sedangkan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh
Iblis, mereka menjadi golongan Jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan
yang kecil-kecil dan bersuku-suku. Mereka sering dijajah dengan pengikut Iblis
yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena
berbeda keyakinan dan idiologi dari bangsa Jin sampai akhir zaman.
Bahwasanya kerajaan jin bukan
8, melainkan ada 20 kerajaan jin, karena awal penciptaan ada 20 makhluk yang di
ciptakan. benar mereka semua makhluk yang hebat. mereka semua bisa menembus
ruang & waktu sampai antar planet serta galaksi. saking hebatnya makhluk
tersebut akhirnya mengaggap dirinya TUHAN, akibtanya TUHAN murka dan
membinasakannya dengan mengirim malaikat azajil.
Tetapi yang musnah hanya rakyatnya
saja sedangkan raja-raja yang 20 tetap bertahan, yang 12 lari ke galaksi atau
planet lain sedangkan yang 7 tetap di bumi dan sampai beberapa juta kali
mejalani kelahiran kembali, yang kemungkinan sudah lupa dengan asal muasal
mereka.
Bahkan menurut sumber tersebut,
jika ada yang menulis atau menerangkan tentang semua ini kemungkinan mereka
makhluk dari 7 raja tersebut yang tetap dibumi. jadi umur bumi ini dari pertama
di huni sudah berumur milyaran tahun dari awal makhluk pertama mendiami bumi sampai
terakhir Nabi Adam as.
Jadi alam yang menjadi satu
sama bumi ada 14 alam. yang ke 14 yaitu alam yang kita diami sekarang. dari ke
7 raja tersbut yang tetap di bumi 2 diantaranya diyakini sampai sekarang masih hidup
menjadi manusia biasa yang tidak terkenal dan disinyalir orang tersebut yang
dulu menemukan / menciptakan dan mengajarkan ajaran kejawen, Hindu & Budha.
Jadi agama Hindu & Budha bukan dari India melainkan dari tanah Jawa ini.
Wallahu A'lam Bishawab
(Dari berbagai sumber)